Haaaaaaa.....porno atau pornogrphy? wa gelih ku mendengarnya. Tapi ini sangat berbahaya bagi generasi kita maka dengan serius harus ditanggapi dan dibicarakan. karena pornography itu sebuah produk bukan sesuatu yang dilahirkan lalu sejak lahir itu pula dibiarkan untuk berkembang biak dan meperanakannya lagi.
Bila mengingat kembali penciptaan awal, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai manusia pertama, diceritakan mereka bukan telanjang atau penjunjung porno alias pornography tetapi mereka kedapatan telanjang di taman yang indah bernama Firdaus, itu pun buah pikir setan yang berkamuflase jadi ular dengan menawarkan pohon pengetahuan kehidupan yang buahnya boleh dimakan dan tidak. Setelah mereka makan buah itu maka saat itulah manusia itu jatuh tertipu dan jatuh dalam dosa.
Karena ketakutan maka akhirnya kedua manusia awal itu bersembunyi dibalik semak ketika Tuhan memanggil mereka. Disaat pencipta mereka memanggil, kedua manusian awal itu diam saja karena malu didapati telanjang oleh pencipta mereka. Akhirnya mereka salahkan setan yang berkamuflase menjadi ular yang mengoda itu dan selanjutnya mereka saling tuduh menuduh dan saling mempersalahkan satu dengan yang lainnya.
Maka tidak salah apabila setiap produk hukum yang dibuat hanya untuk saling mempersalahkan satu dengan yang lainya. Bahkan juga untuk menghukum, mendiskriminasi sampai akhirnya mengisolasikan manusia lain. Dan melalui hokum pornografi menggangap manusia lain itu tidak beradap. Itulah salah satu kamuflase bisa berbahaya dari ular tersebut yang menjelama pada jaman yang katanya beradab ini.
Jadi apakah porno atau pornography itu diajarkan, diwariskan dan diturunkan? Atau apakah Tuhan menciptakan manusia itu bersama ketelanjangan sebagai keindahan yang harus dipamerkan dan ditontongkan sebagai satu bentuk karya?. Pencipta alam semesta dan manusia tidak pernah menciptakan manusia itu telanjang bahkan orang tua mana sih yang akan membiarkan anak hidup dalam ketelanjangan?. Ketelanjangan adalah buahian dari keinginan, keserakaan dan hawa nafsu kedagingan.
Mari kita berkarya dengan cara yang benar karena keindahan tidak hanya bersembunyi didalam alat kelamin yang di tunjukkan melalui karya-karya itu . keindahan yang terletak dialam semesta ini sangat luas dan banyak. mari kita berkarya berdasarkan nilai-nilai estetis yang dikoridor dan diilhami dengan nilai moral, etika dan kebenaran.
Masalah orang Bali dan Papua yang telanjang itu bukan produk tetapi karena keadaan jaman dahulu. buktinya orang Bali sekarang bukan telanjang lagi tetapi semua berpakaian. Tetapi lain hal lagi dengan keberadaan ketelanjangan orang Papua sekarang adalah sebuah produk Indonesia atas ketidak seriusan membangun Papua yang mana bukan hanya manusia Papua yang telanjang tetapi semua lini kehidupan orang Papua adalah dibuat telanjang oleh sistem Indonesia.
Maka manusia bisa menjadikan semua yang telah terjadi itu sebagai redaman pengalaman estetik maupun nonestetik. Maka setiap orang khususnya pribadi saya tidak akan berkamuflase menjadi apapun dan menjadi siapapun untuk menciptakan karya seni sebagai pencipta karya seni rupa. Karena siapun yang berkamuflase menjadi ular berlida cabang itu, pasti manusia yang licik yang menjatuhan derajat manusia lainnya. Dan merenggut hak-hak privasi kaum yang termarginalkan oleh suatu aturan ataupun produk-produk hukum yang belakangan ini marak.
ellya alexander tebay
Penulis adalah pemerhati dinamika kehidupan seni, sosial budaya dan pariwisata.
"....PAPUA DI MATA TUHAN...."
-
KESADARAN, BERTOBAT, HIDUP TAKUT TUHAN, LEPAS PENGAMPUNAN,
DOA, BACA FIRMAN, BERSEKUTU, BERSAKSI, PUJIAN, PENYEMBAHAN DLLNYA. YANG
HARUS KITA LAKUKAN DI SI...
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar